Kalaulah orang tua salah satu aja masih hidup, apa suami berani ninggalin rumah pergi entah kemana kalau rumah tangga lagi bermasalah? Kalau salah satu orang tua masih hidup masih berani ibunya atur-atur rumah ini seolah dia ratunya? Kalau salah satu orang tua masih hidup masih berani suami paksa istrinya ini untuk terima ibunya tinggal satu atap? Masih beranikah marah dan silent treatment seandainya istrinya ini masih punya orang tua dan tempat dia pulang? Masih beranikah buat alasan kalau ibunya dirumah untuk bantu jaga anak-anak di siang hari ketika kami kerja sedangkan tetangga sekitar tau ibunya selalu pergi dari pagi sampai sore dari senin sampai jumat, ditambah sabtu minggu karena ada kondangan dll. Apakah masih tega meninggalkan istri sendiri di rumah sedangkan suami pergi berkumpul dengan teman-teman begadang hingga larut dan esok paginya kelelahan tidur sampai siang?
Seolah semua salah istri ketika tidak mau lapang dada menerima ibunya untuk tinggal di rumah lagi, salah istri karena tidak mau senyum ramah dengan ibunya, salah istri karena tidak mau lagi memulai pembicaraan dengan ibunya, salah istri karena tidak mau menerima bantuan ibunya. Sedangkan dia tau semua yang sudah dilakukan ibunya dan menyakiti hati istrinya, ambil makanan yang diperuntukkan untuk anak-anak tanpa izin, ambil uang walau sedikit yang disediakan untuk keperluan rumah, membuka dan menyusun lemari pribadi tanpa izin, meninggalkan anak-anak di rumah dengan pengasuh padahal diminta tolong untuk sekadar mengawasi, mengeluh lelah ke anak perempuannya seolah dipaksa kerja padahal sudah dikatakan tidak perlu dikerjakan tapi yang bersangkutan tetap bersusah payah nyapu, nyuci dll padahal sudah disiapkan art dirumah, ketika sakit yang disalahkan art rumah. Memang salah kalau tidak mau terlibat lagi dengan segala drama yang dibuat oleh ibunya? Apakah maksud membantu juga sampai ke ranah pribadi, sampai tau isi lemari? Padahal dulu waktu susah selesai lahiran yang bersangkutan ga sekalipun nawarin diri untuk ngebantu sekedar olesin obat ke bekas luka, atau bantu pasang korset, malahan pergi pagi dengan alesan antar haikal ke daycare langsung pulang ke rumahnya di kalidoni dan baru muncul lagi sore, jadi dimana membantunya???
Aku beneran berharap Allah kasih aku art satu lagi aja, yang jujur dan mau kerja, biar art yang sekarang ga terlalu kelelahan urus rumah sambil ngasuh anak. Mending bayar orang yang memang mau kerja, daripada minta bantu mertua yang selalu cari celah untuk wara-wiri dan caper ke anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar