Selasa, 19 September 2023

menerima dan melepaskan

Tidak seperti yang pertama yang kedua lebih sedikit air mata, tidak seperti yang pertama yang kedua aku terima sepenuh jiwa, mungkin masih sedikit bertanya, mungkin ada endapan sesal, mungkin lebih baik begini atau begitu, tapi di akhirnya aku lepaskan semua ego sebagai ibu. Karena aku sadar aku perlu waras.
Tentu ada kondisi terbaik yang ingin dicapai, kondisi yang ingin dirasakan semua ibu. Tapi sudah dua kali, tidak mungkin salah, bukan karena bayinya, bukan karena caranya, bukan kurang usaha, hanya memang "hanya" sebanyak itu yang mampu dihasilkan. Aku dulu pikir karena aku salah di awal, tapi hampir 2 tahun aku perah asi dengan metode power pumping, pekerjaan terbengkalai, jenjang karier aku ga peduli, merawat diri bukan prioritas, dan hasilnya tetap "hanya" sebanyak itu.
Jadi kali ini aku mohon izin, bukan karena aku ga sayang, bukan karena aku lelah berusaha, bukan karena aku tidak ingin yang terbaik. Tapi ada beberapa hal yang aku sesali dan ingin aku perbaiki dengan yang kedua, aku ingin menjaga agar hidupnya lebih punya banyak pilihan tanpa dibatasi hubungan karena donor asi, aku ingin yang kedua lebih bahagia karena aku sebagai ibu minim tekanan karena jumlah asi, aku ingin yang kedua bisa tidur nyaman tidak dalam perut kosong karena ibu menghemat stok asi.
Bismillah semoga pilihan ini ga salah, semoga Allah ridho, karena aku akan tetap berusaha semampunya untuk mendapatkan asi dari tubuh ini, ya Allah hamba ikhlas, Engkau lah yang memberi rezeki dan mencukupinya, anak ini milikMu Engkaulah yang maha mengetahui atas segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar