Bukan ingin lari, atau menyerah dengan kita saat ini, aku hanya ingin ada diriku yg terbaik
Kupikir dengan diam, menerima, dan menjalani akan menjadi satu harmoni, ternyata aku salah dan jadi menyakiti
Kubilang kau tak sempurna namun aku pun juga, lelah merasa baik-baik saja, lelah berusaha menjadi yang bisa diterima
Kadang aku hanya iri, melihat kamu yg bisa tidur dan menikmati waktumu sendiri
Lalu kulihat aku, duduk didepan tv atau di dalam kamar tidur, berusaha mencuri sedikit waktu, sementara ada si kecil yg sibuk bergelayut di payudara ataupun melontarkan tanya
Kau tau, terkadang bukan waktu sendiri yang aku butuh, tapi "bersama" dalam hadir di ruang tanya atau imajinasi si kecil,
bukan uluran bantuan dari ibu atau youtube hanya demi aku untuk mandi dan kau lanjutkan tidurmu
Terkadang aku butuh ucapan dan tutur kata lembut, bukan untukku, tapi untuk dia yg berdiri ketakutan, bingung, dan sedih ketika sosok ibunya berganti menjadi monster amarah yang menyakiti
Rasa kecewaku menjadi menumpuk semakin tinggi, aku jadi bertanya siapa yg salah disini? Apakah kita berdua salah karena saling memilih? Apakah akan menjadi baik ketika bukan aku yg kamu pilih?
Berat rasanya melangkah pulang, membayangkan wajahnya yg takut, membayangkan sikapku yg kasar, tidak bisakah mengalah satu kali saja? Agar memeluk duluan, bukan aku, tapi dia yg berdiri ketakutan, bingung dan sedih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar