Jumat, 27 Desember 2024

Anakku Sayang

Ahamdulillah dikasih waras, alhamdulillah dikasih support system, alhamdulillah dikasih rezeki, alhamdulillah dikasih waktu, alhamdulillah dikasih ilmu.
Ya Allah aku ga tau skenario apa yang engkau buat untuk tiap manusia, tapi ya Allah lindungilah anak-anak yang ada diseluruh dunia, lindungilah anak-anak hamba ya Allah, termasuk dari khilaf diri hamba sendiri.
Ya Allah ketika ada kesempatan yang harus hamba lepaskan karena anak-anak hamba semoga engkau hitung sebagai sebuah kebaikan, dan engkau kembalikan dalam bentuk kebaikan. Lapangkan hati hamba, luaskan sabar hamba, penuhi hati hamba dengan cinta kasih, dan limpahkan rezeki kepada hamba, agar hamba bisa memenuhi kebutuhan lahir dan bathin untuk pertumbuhan anak-anak hamba.
Y Allah tumbuhkahlah anak-anak hamba menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, pribadi yang cerdas, pribadi yang berakhlak mulia, pribadi yang penuh cinta kasih, lindungilah mereka selalu, iringilah setiap langkah dan keputusan mereka, berkahilah hidup mereka ya Allah.
Ya Allah hanya kepadaMu hamba bersandar dan memohon, hanya kepadaMu hamba berlindung dan berpasrah diri, dengan semua kurang diri ini, hamba memohon kebaikan untuk anak-anak hamba, muliakanlah hidup mereka, limpahilah dengan rezeki, penuhilah syukur dihati mereka.

Senin, 23 September 2024

aku nyesel

Aku ga tau mungkin aku nyakitin kamu, tapi menurut aku kamu nyakitin duluan. Aku hamil mimpi aku runtuh, kamu bilang alhamdulillah, syukur untuk apa? Anakku sakit aku minta tolong anterin ke dokter, kamu bilang nanti aja, sampai kapan?
Pikiranku ruwet, badanku ga bisa diajak kerjasama, jangankan berdiri tegak tidur meringkuk aja ga bisa, apa bantuan kamu? Tanya kondisi aja ga, paling jauh nanya mau makan apa, aku masih bisa usaha untuk makan, tapi perut begah, pedih, mual ga punya tenaga, seluruh badan pegel, ga ada tawaran apapun untuk ngeringanin kondisi hamil. Haikal batuk, hayyan batuk pilek, hidungnya mampet, dahaknya banyak, nangis tiap malem, aku minta tolong anterin ke dokter, ga mau nanti aja karena kasihan anak kebanyakan minum obat, punya solusi ga? Ga ada, anak nangis aku sama neneknya gantian gendong, kamu tidur, sekalinya gendong anak nangis teriak2 kamu paksa tidur, mau diambil dengan keras kepalanya bilang ga usah, maunya anak tersengal-sengal abis nafas baru mau dikasih, maaf ya mungkin anak bersama tapi waktu dan effort kayaknya banyakan nenek dan aku ketimbang kamu yang tiap malem keluar main gaple, pulang jam 11 main hp lanjut tidur. 
Aku ga pernah ngeluh ekonomi tapi sekarang aku mau ngeluh, aku capek kerja, aku biayain rumtang, aku sewa art, pengasuh, kamu kasih aku 4 juta trus bisa santai. Hitung pengeluaran kita sebulan, aku bayar dan aku masih ngurus anak, masih bangun subuh, masih gendong, masih baca buku, setiap hari tanpa absen, cuma karena aku hamil, aku susah aktifitas kayak biasa, hasilnya anakku makan dibentak aku diem, anakku kamu paksa suruh tidur sampe terisak-isak nangis aku biarin, tapi maaf ya, kalo kamu blom selesai sama luka kamu dulu ga usah nyiksa anak.
Sok-sokan mau nyuruh anak mandiri, berkacalah ke diri sendiri kapan kamu mandiri? Ngomong kasar dan ga sabaran, kalo kamu dulu dikasarin sama bapakmu jangan kasarin anakku, aku ga dibesarin dengan dikasarin, ga ada bapakku ngehina anaknya, sumpah aku nyesel pilih kamu, kalo aku bisa puter balik waktu pas kamu keberatan untuk lanjutin ke jenjang nikah aku harusnya setuju dan kita bubar aja, daripada aku liat anak2 dikasarin, daripada aku mesti nahan ati karena ga bisa speak up apa yang aku rasain, daripada aku harus berjuang sendiri biar anakku bisa hidupnya nyaman, mending kita ga usah nikah.
Kayak kata kamu andai anak-anak udah besar mending kita pisah, rasanya aku mau nyaut ga usah nunggu nanti sekarang aja kita pisah, ga ada untungnya wasting time sama orang yang ga sevisi, yang mimpinya beda, yang cara pandang hidupnya beda, yang batu ga mau belajar untuk lemah lembut dengan anak, aku nyesel kita ketemu, aku nyesel kita nikah

Kamis, 29 Agustus 2024

betina gila

Gemes banget baca berita ibu tiri ngebunuh anak tiri karena suaminya lebih perhatian ke anaknya. Please lah ga usah bawa2 baby blues dikasus ini, kalo pun iya mending bunuh bapaknya jangan anaknya. Yang bermasalah kan suaminya kenapa anak yg dihukum? Kalo kesel karena ingkar janji ya udah minta cerai. Tega banget, perempuan tapi kejamnya kayak setan, anjing bisa sayang dengan anak harimau padahal beda spesies, nah ibu ini kelakuannya lebih rendah dari anjing. Badan kecil, tangan kecil, kaki kecil, ya koq tega. Masih umur 6 tahun loh itu, belum paham dunia. Aku mamak dua anak ini sering muntab dengan anak2 kicik dirumah, tapi ya Allah janganlah sampe dzalim kasih hukuman fisik. Diceramahin aja anak2 udah sakit hati ngebekas dalem, ini ilang nyawa. Itu bapak, durhaka bukan cuma lalai, sakit jiwa pilih istri gila macam itu. Kalo dari awal sudah jelas ga sayang dengan anak yg dibawa kenapa masih dikawinin, kalo sange cari perek pak. Punya duit kan? Atau kalo emang sukanya gratisan banyak juga tuh perempuan yg rela dipake asal diiming2in bakal dikawin, ini malah milih penjagal anak. Nanti istri yg ini dipenjara kawin lagi pula, mana ada anak lagi. Kalo ga mampu ga usah punya anak, pelihara boneka aja.

Senin, 08 Juli 2024

mati rasa

Kapan ya mati rasanya? Padahal aku sudah menumpuk banyak kecewa, tapi kenapa masih berharap? Tangan yang menggenggam tangan wali nikah, lisan yang mengucap janji dihadapan Allah, kapan ya mati rasanya?
Aku ga akan lari, karena itu terlalu sulit, aku ga akan lagi berusaha untuk bicara karena aku paham semua sia-sia, kita tumbuh ke arah yang berbeda. Ketika memulai besar harapan kalau kita bisa menyamakan langkah, biar berbeda tapi seirama, tapi tahun terus berganti, tubuh semakin ringkih, jiwa perlahan memudar, cita-cita sendiri sudah lama aku kubur dan kutinggal disudut mimpi, ini bukan berkorban ini bentuk pilihan.
Bukan menuntut untuk selalu tunduk, tapi cukup melembutkan lisan dan membuka hati yang luas, agar bisa saling menghargai dengan baik, paham bahwa tutur kata lembut dan sikap santun pun bagian dari hak istri untuk dihargai.
Lupalah aku dengan mimpi untuk selalu diperlakukan penuh cinta kasih, kadang ingat makanan yang kusuka pun itu suatu prestasi, taukah kamu sandal yang kupakai sudah mengelupas, pakaian dalamku robek, hampir tak ada uang yang kubawa di dalam dompet. Pernahkah terpikir wanita ini yang dulu tercium bau wangi dari tubuhnya, berpakaian elok dan indah, kerudungnya lembut, alas kakinya bagus, tas jinjingnya mewah, sekarang penampilannya lusuh, tubuhnya berubah jadi buruk, wajahnya kusam, terkadang ia lupa untuk sekedar menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya.
Malu ia meminta nafkahnya, malu ia menadahkan tangannya, bahkan untuk memenuhi keperluannya menggunakan uang sendiri pun ia izin dahulu. Tak layakah dia diperlakukan dengan penuh kasih? Dibujuk, dirayu, diperlakukan dengan lembut? Sekedar memperlakukan dengan baik, mengulurkan tangan ketika terlihat ia sulit membawa barang berat, menurunkan suara ketika ia merasa sedih, menawarkan pelukan ketika ia merasa lelah.
Ia pun dulunya anak perempuan, ketika ayah ibunya masih ada tak pernah ia dibuat sedih, tak pernah ia merasa kurang rasa kasih, tak pernah ia harus menahan malu ketika ia butuh sesuatu, tak pernah ia merasa takut ketika bangun keesokan hari ayah ibunya bersikap acuh dan dingin.
Kapanlah mati rasanya? Agar tak perlu berharap lagi, agar semakin kokoh kaki ini, agar semakin berani diri ini, bahwa sendiri pun aku bisa, bahwa aku pun lebih dari mampu untuk mengejar bahagiaku sendiri.

Sabtu, 08 Juni 2024

kecewa

Aku kesel marah cuma ga yakin bisa diskusi, mungkin sepele gara-gara haikal muntah, tapi sumbernya Wallahualam aku ga tau. Aku kecewa sumpah kecewa. Kenapa aku harus tanggung jawab untuk kenyamanan keluarga, padahal aku sungguh ga nyaman, ga bebas, ga lega, bahkan untuk makan aja aku harus mikir, jangan bayangin aku bisa beli barang yang aku suka aku terus nyesuain, ga ada lagi cita-cita pengen punya barang bagus, bisa makan enak tanpa mikirin uangnya aja aku sudah bersyukur. Cuma semuanya ga ada yg nanya sesuai ga apa yang mereka kasih untuk aku, semua melulu tentang uang, uang, uang. Cape aku, padahal aku ga pernah minta, malahan yang aku punya kukasih, tapi ga ada timbal balik padahal yang kuminta cuma nemenin ngurus anak, malah tiap malem ditinggal main gaple, kerja tiap hari lembur, sabtu minggu mau lembur juga, aku beneran sendirian. Ok ditemenin mertua, yg udah statement kalo bantu ngurusin anak sebagai kompensasi karena anak laki-lakinya ga bisa, se ga tulus itu. 
Andai masih punya orang tua, udah dari kemaren rasanya aku mau pulang aja. Kayaknya papa kalo masih hidup ikhlas aja nerima anaknya pulang. Seengganya aku tau mereka tulus sayang aku, dan akan selalu bela aku, walau anaknya yang satu ini keras kepala minta ampun. Andai papa ada, andai mama ada, aku mau minta tolong aku sudah ga bisa kontrol diri aku kasihan anak-anak aku, ibunya kecewa anaknya kena marah. Aku cuma mau tetep deket sama anak-anak tapi ga jadi gila karena merasa cuma sendirian.

Minggu, 26 Mei 2024

kecewa

Aku sedih, kecewa, kesel, mo nangis, mo marah tapiiii aku hebat karena ga pasang status di sosmed, ga meluap kemana-mana.
Cukup Allah sama suami yg tau, cukup orang terdekat yg tau, i'm not okay but i will go through it safe and sound.
Duh Allah kalo emang ada jalannya mudahkanlah, kalo memang kualifikasiku sesuai jadikanlah.