Liat saldo tabungan ngebuat narik nafas panjang, semoga dengan uang sejuta bisa bertahan minimal sampe tanggal 28 ketika suami gajian. Kalo dipikir setahun yang lalu masih bisa dengan mudahnya belanja ini itu printilan bayi dan masih bisa jajan kopi kekinian, sekarang untuk ngeluarin 35.000 buat sandal jepit aja aku mesti timbang-timbang takut uangnya ga cukup untuk beli kebutuhan harian.
Baru kerasa hidup ternyata mahal, ditambah pandemi yang ga selesai ngebuat pendapatan bulanan dipotong karena pemasukan dari sektor pajak berkurang. Di titik ini aku jadi dipaksa menelaah apa-apa yang sudah aku dapetin tapi ga aku syukurin, betapa ternyata aku egois dan mau menang sendiri, dan betapa borosnya aku selama ini. Rasanya selembar jilbab yang aku beli udah bisa jadi panci stainless yang bagus untuk masak air, tas dan sepatu yang aku punya bisa beli smart tb 32", baju-baju designer lokal kalo ditabung mungkin bisa beli sofa.
Hidup memang ga bisa diprediksi, ga sangka akhirnya ada dititik ini lagi. Belajar lagi untuk berhemat dan tahan diri, karena sekarang aku ga cuma mikirin diri sendiri, ada haikal yang harus kita siapin biaya untuk pendidikannya dan mau dibawa kemana keluarga kecil kami ini selanjutnya.
